Manusia Tengah Bersiap Untuk Melaju Dengan Kecepatan Cahaya

Pesawat dengan kecepatan cahaya



Mungkinkah kita melesat melebihi kecepatan cahaya? Albert Einstein seorang ilmuan teoristis mengatakan bahwa mustahil bagi suatu benda ciptaan manusia dapat melaju secepat cahaya. Tapi teori Einstein ini kini ditantang. Sebab manusia ingin keluar dari keterbatasannya selama ini dan ingin menanklukkan hukum alam.



Beberapa ilmuwan masih terus berusaha untuk membuat mesin yang mampu melesat melebihi kecepatan cahaya.



Satu tahun kecepatan cahaya adalah 9.460.730.472.580 kilometer (9,46 triliun kilometer). Kalau manusia bisa membuat mesin yang mampu melesat melebihi kecepatan itu berarti manusia sudah mampu terbang lebih cepat dari kilat. Teknologi seperti apa yang bisa menciptakan kecepatan seperti itu?



Para ilmuwan masih terus berharap dimasa depan manusia mampu menciptakan mesin yang mampu melampaui batas kecepatan kosmik. Bahkan meskipun hal itu bertentangan dengan hukum fisika. Manusia ingin keluar dari keterbatasannya dan tak mau tunduk pada hukum fisika.



Manusia justru berpikir bahwa manusia harus mampu mengubah hukum fisika dan menciptakan realitas baru yang tak harus tunduk pada hukum alam. Dan inovasi teknologi diharapkan bisa memberikan solusi untuk hal itu.



Musim panas lalu, suatu percobaan di Eropa yang disebut Oscillation Project with Emulsion Racking Apparatus(OPERA) memberikan hasil yang sangat mengejutkan dunia. Para peneliti mengumumkan bahwa mereka telah berhasil melakukan uji coba perjalanan dengan kecepatan sepersekian detik lebih cepat dari pada cahaya.



Berita tentang perjalanan yang disebut clocked neutrinos travelling itu karuan saja mengejutkan banyak orang. Karena selama ini belum pernah terdengar ada kendaraan yang bisa melaju dengan kecepatan melebihi kecepatan cahaya.



Meskipun para ilmuwan masih menutup-nutupi berita ini, namun imajinasi banyak orang langsung membumbung ke pesawat ruang angkasa. Kendaraan yang mungkin bisa digunakan untuk perjalanan cepat antar bintang.



Hal ini karena, sebagian orang sudah berangan-angan untuk bisa pindah suatu saat ke planet baru di luar tata surya kita!



Perjalanan supercepat melebihi kecepatan cahaya tidak bisa dipungkiri telah menjadi tema sentral banyak fiksi ilmiyah selama puluhan tahun.



Hasrat yang begitu besar selama bertahun-tahun bahkan berabad-abad untuk menemukan sebuah teknologi baru yang bisa mewujudkan semua impian itu tidak pernah padam. Apalagi dengan adanya temuan-temuan baru seperti ini.



Sebagian orang bahkan bertanya, apakah kita sudah sampai? Apakah perjalanan cepat melebihi cahaya itu sudah tercapai? Apakah manusia sekarang memang sudah mampu melewati batas kecepatan kosmik yang pernah ditetapkan Einstein pada 1905?



Sayangnya, euforia itu prematur. Hasil uji coba OPERA ternyata tidak benar seperti yang diumumkan. Adanya kesalahan teknis dalam pengukuran kecepatan untuk waktu neutrino membuat pendapat Einstein belum terbantahkan.



Meski demikian, para ilmuwan tetap tidak patah semangat. Apa yang pernah terungkap dari hasil OPERA memang belum menceritakan apa-apa secara ilmiah, tetapi ide tentang perjalanan yang lebih cepat dari pada cahaya tetap menjadi imajinasi yang tidak pernah tenggelam.



Penulis skenario film HollywoodZack Stentz, melalui filmThe ThoraliasViking in Spacebaru-baru ini mengatakan dalam suatu panel diskusi yang menarik di Los Angeles bahwa setiap penulis fiksi ilmiah paling tidak sekali seumur hidupnya harus mampu menjangkau ranah yang jauh di luar tata surya.



“Ini adalah lompatan iman yang memungkinkan Anda menceritakan kisah-kisah di atas kanvas besar ini. Anda diciptakan untuk mampu mengubah hukum fisika. Jadi, jangan pernah berpikir bahwa ini tidak mungkin,” katanya.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Bagaimana Cara Mengukur Masa Bintang?

Dapatkah kita mendarat di planet Jupiter ?

Matahari